Mengenal Batik Gajah Mungkur | Budaya Gresik

Di Gresik, Jawa Timur terdapat salah satu kawasan terkenal dengan bangunan tua bersejarah bergaya arsitektur Belanda dan Tiongkok. Salah satu daya tarik wisata selain di Kampung Kemasan ini yaitu Rumah Gajah Mungkur. Rumah ini telah menjadi daya tarik wisatawan. Bahkan wisatawan pun tertarik untuk berswafoto dengan latar belakang rumah ini.



Rumah Gajah Mungkur terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem, Kelurahan Pakelingan, Gresik, Jawa Timur. Gajah Mungkur ini terdapat di tempat sama dengan Kampung Kemasan. Gajah Mungkur terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem. Rumah Gajah Mungkur ini dihuni oleh H. Jaelani yang merupakan anak dari pemilik aslinya, H. Oemar.

Sejarah Nama Batik Gajah Mungkur

Awal mula dinamakan Rumah Gajah Mungkur karena terdapat patung gajah yang kepalanya menghadap ke teras rumah. Lalu bagian belakang gajahnya menghadap ke jalan yang dalam bahasa jawa “Mungkuri” atau membelakangi jalanan.

Alasan menggunakan nama gajah sendiri, karena gajah salah satu hewan besar yang cerdas, sedangkan bagian belakang gajah yang membelakangi jalan itu tidak mempunyai makna khusus, tetapi agar pemilik rumah bisa melihat wajah gajah dari teras atau beranda rumah.

Rumah Gajah Mungkur ini mempunyai gaya arsitektur eklektik, yaitu gaya periode kolonial pra modern tepatnya sebelum tahun 1920-an arsitekturnya masih ada corak chinese. Sebentar lagi akan dikelola kaos dan usaha lainnya di sebelah rumah gajah mungkur ini.

Terdapat lantai 2 bangunan untuk Sarang Burung Wallet. Rumah Gajah Mungkur ini masih dihuni. Sejak awal dibangun, lantai dua bangunan diperuntukkan untuk memelihara sarang burung wallet.

Rumah Gajah Mungkur ini sering dikunjungi oleh wisatawan karena gaya arsitekturnya yang mencolok dari rumah-rumah lain. Saat ini rumah gajah mungkur sudah terkenal dengan batiknya. Untuk corak batiknya sendiri dari ikan Bandeng yang termasuk sebagai salah satu icon kota Gresik.


Mungkin Kamu Suka

0 Komentar

Terima kasih sudah berkomentar. Semoga bermanfaat