6 Cara Pelestarian Bawah Laut

Menjaga kelestarian bawah laut itu harus dilakukan, karena salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi di masa depan agar anak cucu bisa menikmati keindahan bawah laut.



Karena sumber daya laut sendiri memberikan banyak manfaat untuk manusia sehingga kerusakannya pun akan berdampak pada kehidupan manusia selanjutnya.

Menjaga kelestarian sumber daya laut menjadi tugas setiap individu. Ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik.
Cara menjaga kelestarian sumber daya laut

Dilansir dari National Geographic, 5 cara menjaga kelestarian sumber daya laut antara lain:

1. Mengurangi Menggunakan Sampah Plastik

Plastik yang berakhir sebagai sampah laut dapat berkontribusi pada kerusakan habitat dan membunuh puluhan ribu hewan laut setiap tahunnya.

Untuk mencegah dampak tersebut, penggunaan plastik harus dikurangi. Contohnya, membawa botol air yang digunakan kembali atau menggunakan tas kain sebagai ganti tas plastik.

Keberadaan aliran sungai yang bermuara ke laut sangat mempengaruhi kondisi perairan yang menjadi habitat karang. Sampah yang berceceran di sungai, seperti sampah plastik, akhirnya akan tersapu ombak dan merusak terumbu karang.

Dampak sampah plastik pada terumbu karang utamanya menjadi penghalang cahaya matahari. Terumbu karang membutuhkan cahaya dengan intensitas tertentu agar dapat berkembang optimal.

Cahaya matahari dibutuhkan untuk melangsungkan proses fotosintesis yang dilakukan oleh zooxantellae yang ada di jaringan karang. Sampah yang dibuang ke laut akan menghambat proses ini.

Sampah plastik misalnya, dapat menutupi karang sehingga zooxantellae tidak mendapat intensitas optimal untuk melakukan fotosintesis. Apabila keadaan ini terus menerus terjadi, maka karang akan mati.

2. Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Jika senang menikmati pantai atau melakukan aktivitas di laut seperti menyelam atau berselancar, jangan lupa untuk selalu membersihkan pantai dari sampah-sampah yang tersisa.

Jagalah laut dan pantai dengan tidak mengganggu hewan-hewan laut atau merusak batu karang.


3. Mendukung Siapapun Yang Melindungi Bawah Laut

Banyak lembaga dan organisasi yang berjuang untuk mengelola sumber daya laut. Memberikan dukungan untuk organisasi tersebut merupakan salah satu cara menjaga sumber daya laut.

Dukungan dapat berupa dukungan finansial atau membantu menyebarkan informasi-informasi terkait menjaga laut.

Kegiatan pelestarian ekosistem terumbu karang tidak akan optimal jika dilakukan oleh salah satu komponen saja. Masyarakat sebagai penerima manfaat secara langsung harus turut terlibat dalam upaya menjaga ekosistem terumbu karang.

Pelibatan ini dapat dilakukan mulai dari usia dini. Apabila sejak dini anak anak sudah dikenalkan dengan manfaat ekologi, khususnya terumbu karang, maka saat dia besar akan ada rasa kepemilikan untuk menjaga kelestarian terumbu karang.

Selanjutnya, bagi penduduk pesisir dan penduduk yang dekat dengan aliran sungai perlu disosialisasikan pentingnya menjaga ekosistem laut dengan tidak membuang limbah rumah tangga atau pabrik ke laut, untuk nelayan perlu disosialisasikan bahaya penggunaan bom ikan dan alat tangkap ramah lingkungan, dan informasi manfaat ekosistem terumbu karang yang sehat.

4. Jelajahi Laut dengan Tanggung jawab

Melakukan kegiatan rekreasi di laut harus diikuti dengan sikap bertanggung jawab yang akan berdampak positif pada laut, seperti tidak merusak.

Jangan pernah membuang apapun ke laut dan perhatikan kehidupan laut di sekitar saat menjelajah laut. Karena jika merusak dan membuang sembarangan akan berimbas ke biota laut untuk kedepannya.

Menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang memerlukan data ilmiah sebagai referensi utama langkah yang harus diambil berkaitan dengan kondisi Kesehatan dan linngkungan habitat karang.

Keberadaan data time series kondisi terumbu karang dapat diperoleh dengan monitoring secara kontinu oleh SDM yang kompeten menilai kondisi terumbu karang. Untuk itu, peningkatan kompetensi khususnya bagi pelaku konservasi dan rehabilitasi karang di instansi sangat diperlukan guna menguatkan uapaya pelestarian ekosistem terumbu karang.

5. Lebih Banyak Mengedukasi Tentang Laut

Semua kehidupan di Bumi terhubung dengan laut dan para penghuninya. Semakin banyak belajar tentang laut, keinginan untuk menjaganya pun semakin besar. Kemudian, bagikan pengetahuan yang dimiliki agar semakin banyak orang yang peduli dengan kelangsungan sumber daya laut.

Adanya penanaman terumbu kadang, dapat dimanfaatkan sebagai rumah bagi biota laut, namun demikian potensi tutupan karang hidup akan jauh memberikan manfaat bagi kekayaan keanekaragaman hayati dan potensi perikanan di wilayah tersebut.

Terumbu marang merupakan hewan invertebrata dalam ordo scleractinia, yang hidup menempel di dasar laut dan menghasilkan kalsium karbonat.Hewan karang bersimbiosis dengan zooxanthellae, sejenis organisme uniseluler untuk mendapatkan makanan melalui proses fotosintesis.

Terumbu karang (coral reef) merujuk pada ekosistem laut yang didominasi oleh hewan yang menghasilkan kapur. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem alami yang memiliki karakteristik dan memerlukan kondisi khusus untuk dapat berkembang dengan baik.


6. Menangkap ikan tanpa merusak karang

Terumbu karang berfungsi sebagai habitat yang baik untuk perkembangbiakan ikan. Tidak heran banyak nelayan yang menangkap ikan di daerah yang memiliki banyak karang.

Beberapa nelayan yang tidak bertanggungjawab biasanya menggunakan bom ikan atau alat yang tidak ramah lingkungan untuk mendapatkan ikan dengan mudah.

Cara ini sangat merusak ekosistem terumbu karang. Bukan hanya ikan besar, tetapi terumbu karang beserta biota laut di dalamnya ikut mati.

Oleh karena itu penggunaan alat tangkap ytang tidak ramah lingkungan dan destruktif seharusnya dilarang. Selain merusak terumbu karang, nelayan juga dirugikan apabila jumlah ikan terus menerus menurun karena habitatnya rusak.

Karang memang menjadi daya tarik utama saat bagi orang-orang yang memiliki hobi scuba diving. Beberapa mungkin tertarik untuk mengambilnya.

Namun perlu diingat bahwa karang memiliki beberapa faktor pembatas yang meghalangi tumbuh kembangnya. Salah satunya adalah suhu dan salinitas.

Saat karang diambil dari habitatnya dan dipindahkan ketempat yang tidak sesuai maka karang akan mati. Oleh karena itu perlu diberikan sosialisasi mendalam agar terumbu karang tetap dibiarkan sesuai habitatnya.

Diperlukan upaya bersama secara berkelanjutan untuk melestarikan alam bawah laut, karena keseimbangan bawah laut itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan lainnya di masa depan.

Mungkin Kamu Suka

0 Komentar

Terima kasih sudah berkomentar. Semoga bermanfaat